2008-06-21










Menegagkan Malam

Siang hari adalah waktu yang umunya digunakan bagi kepentingan manusia dalam berbagai kegiatan atau aktivitas dengan manusia lainnya. Kesibukan sering menghinggapi mereka dalam urusan dunia. Dalam sebuah konsentrasi yang menjadi ciri keberhasilan sebuah penghayatan akan sulit dihadirkan secara penuh. Sebaliknya, malam adalah waktu yang strategis dalam kehidupan manusia. Malam menghadiarkan ketenangan dalam berfikir yang mana pada saat itu hanya manusia yang sungguh-sungguh memiliki kepentingan saja yang terlelap dari tidurnya hanya manusia tertentu saja yang rela membuka mata di saat-saat manusia yang lainnya terlelap dalam mimpi yang menggoda dan mimpi indah. Pada saat itulah manusia tidak sadar disekitrnya ada para perampok dan pencuri di antara saat manusia sedang tidur, para pencuri atau perampok adalah di antara mereka yang menghargai malam, mereka bekerja pada malam hari, di jalan yang sepi, sunyi atau mendatangi rumah-rumah yang penghuni rumahnya tidur lelap yang penuh mimpi-mimpi indah, di saat itulah para pencuri atau perampok mengadakan rencana atau membuat strategi dengan bersama kawan-kawanya untuk merampok harta atau isi yang ada di dalam rumah.

Yang mana di dalam Al-Qur’an Qs An-Nisaa (4 : 81) Artinya:

“Dan meraka (orang-orang munafik) itu mengatakan: “(Kewajiban kami hanyalah) taat. “Tetapi apabila mereka pergi dari sisi mu, sebagian dari mereka mengatur siasat pada malam hari mengambil (keputusan) lain dari yang telah mereka katakan tadi. Allah menulis siasat yang mereka atur pada malam hari itu, maka berpalinglah kamu dari mereka dan tawakalah kepada Allah. Cukuplah Allah menjadi pelindung”.
(Qs An-Nisaa 4:81).

Taukah anda Malam hari lebih baik atau lebih berharga lagi bila orang mukmin, khususnya mereka yang berjuang meneggakkan islam di tengah-tengah masyrakat untuk mintak pertolongan pada Allah, dengan mengerjakan sholat malam. Yang mana Allah S.W.T menyatakan hal ini ketika melukiskan sifat-sifat hambah-hambah-Nya yang sholeh yang mendapat sebutan ibadur rahmaan. Malam-malam hari mereka adalah malam penuh hubungan penuh dengan sang pencipta kehidupan.

“ Dan hamba-hamba Tuhan Yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan diatas bumi dengan rendah hati dan apa bila orang-orang yang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan perkataan yang baik. Dan orang yang melalui malam hari dengan bersujud dan berdiri untuk tuhan mereka”
(Qs Al Furqan (25) : 63-64).

Iqomatul lail (menegakkan malam memang bukan pekerjaan yang mudah seperti membalikan tangan, maka dari itu diperlukan upaya yang sangat serius yaitu dengan sungguh-sungguh bagi seseorang untuk dapat mengisi malam mereka dengan pendekatan diri atau perpasrah kepada Allah S.W.T. atau dengan hal-hal yang bermanfaat dan membangun bagi tegaknya iman pada diri kita dan lingkungan di sekitarnya. Allah S.W.T menggambarkan hal ini dalam firman-Nya :

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dengan ayat-ayat kami, adalah orang-orang yang apabila diperingatkan dengan ayat-ayat (kami) mereka menyungkur sujud dan bertasbih serta memuji Tuhanya sedang mereka tidak menyombongkan diri. Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya sedang mereka berdoa kepada Tuhanya dengan rasa takut dan harapan, dan mereka menafkahkan sebagian dari rezeki yang berikan kepada mereka”. (Qs As-Sajdah (32) : 15-16).

Hamka dalam Tafsir Al-Azharnya menyatakan bahwa menjauh lambung dari tempat tidur adalah sebuah perumpamaan yang menggambarkan pertarungan di antara keingginan beribadat, sholat malam dengan mata yang sangat mengantuk. Akhirnya iman memenangkan pertarungan tersebut sehingga lambung terenggang jauh dari tempat pembaringan. Pertarungan tersebut lebih jelas digambarkan Rasullah SAW dalam beberapa hadistnya, Syaithan dilukiskan sebagai makhluk yang snantiasa detang menggoda manusia untuk bangun menagakkan malam.

Ibnu Mas’ud ra. Berkata : “Diceritakan kepada Rasullah SAW. Ada orang ketiduran hingga pagi. “ Berkata Nabi SAW : “Orang itu telinganya telah dikencinggi oleh syaithan”. (HR.Bukhari dan Muslim)

“Abu Hurairah ra berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Syaitan mengikat di atas kepala salah satu kamu jika ia tidur, tiga bundelan. Pada tiap bundelan, tiga bundelan. Pada tiap bundelan itu berkata, “Masih jauh malam, maka tidurlah !!!” maka apabila bangun dan berzikir terlepas satu bundelan, dan jika ia berwudlu terlepas bundelan yang kedua, kemudian jika ia shalat terlepas semua bundelan tersebut, sehingga pagi-pagi ia menjadi tangkas riang gembira dan lapang dada. Kalau tidak (bangun) maka ia sempit dada dan malas.” (HR. Bukhari dan Muslim)

“Mereka (Orang-orang yang bertaqwa) sedikit sekali tidur di waktu malam” (Qs.Az-Dzariyat (51) : 17).

Keadaan ini tak terkecuali pada diri Rasullah SAW. Beliau adalah seseorang nabi Allah yang mulia. Wahyu-wahyu turun kepadanya. Dirinya pun dijaga dari segala macam-cacat dan kesalahan. Namun beliau SAW tak pernah melepasakan malam-mlamnya untuk tdur lelap. Sebaliknya Nabi Muhammad SAW orang yang banyak memberi contoh dalam kaitan ini sehingga isterinya Aisyah ra: sangat takjub menyaksikan perbuatan Rasulullah SAW tersebut.

Demikian saya tulis ini semoga apa yang saya tulis ini bisa bermanfaat bagi yang membacanya.


Buletin Orang Indonesia mengatakan...

Assallamualaiku Wr.Wb

Anonim mengatakan...

Aduh sholat subuh saja aQ susah apalagi bangun sholat malam??
gi mana caranya supaya bisa bangun sholat malam??

Anonim mengatakan...

thank's All..
smg ilmu anda bermanfaat...

Anonim mengatakan...

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dengan ayat-ayat kami, adalah orang-orang yang apabila diperingatkan dengan ayat-ayat (kami) mereka menyungkur sujud dan bertasbih serta memuji Tuhanya sedang mereka tidak menyombongkan diri. Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya sedang mereka berdoa kepada Tuhanya dengan rasa takut dan harapan, dan mereka menafkahkan sebagian dari rezeki yang berikan kepada mereka”. (Qs As-Sajdah (32) : 15-16).

ayat yang ada di atas sangat menyentuh di hatiku....