2008-06-21











KESEJAHTERAAN SOSIAL

Harga pangan telah mengalami kenaikan yang begitu tinggi, krisis, pangan disebabkan tingginya harga kebutuhan pangan yang menyebabkan beberapa orang menjadi binggung, gelisah, setres, marah, yang akhirnya orang menjadi kelaparan, kemiskinan, yang berimbas pada sistem perekonomian global. Untuk memenuhi sebuah kebutuhan dasar manusia adalah dengan adanya unsur fundamental dalam harmoni sosial. “Kebutuhan dasar manusia ‘basic human needs’ memberi dampak terbentuknya proses sosial damai, yakni setiap anggota masyarakat, menjadi mampu membangun relasi sosial berbasis kerja sama. “Pendapat dari John Burton th 1990.

Kesejahteraan sosial, tidak lain dari keadaan sejahtera yang meliputi jasmani, rohani dan sosial dan bukan hanya terbatas pada pemberantasan keburukan-keburukan tertentu saja. Pengertian dari kata “sejahtera” yaitu keselamatan, ketentraman, serta kemakmuran lahir dan battin, dalam tata kehidupan seseorang, keluarga, dan masyarakat. Kesejahteraan lahiriah berarti terpenuhinya kebutuhan akan hal-hal untuk kepentinganya. Kesejahteraan batiniah berarti terpenuhinya “kebutuhan batiniah” seperti rasa aman, tentram, senang, optimis, tidak gelisah dan cintah penuh dengan kasih sayang yang tertinggi. Di sinilah perlunya peranan agama sebagai pegangan hidup Way of Live, apalagi berdasarkan kenyataan batiniah, kalaupun kesejahteraan lahiriah belum di peroleh.

Di dalam agama islam yang mana sangat memperhatikan masalah-masalah sosial seperti kemiskinan, gelandangan, yatim piatu, kaum dhu’afa dll. Sejalan dengan itu agama islam juga memerintahkan ummatnya agar memiliki kepedulian sosial, dan peduli terhadap masalah-masalah sosial.
Menurut pendapat “Wright Mills”, ada 2 macam masyarakat sosial yaitu :

  1. Masalah perorangan dan komunitas atau kelompok kecil.
  2. Masalah-masalah yang merupakan isu umum dalam masyarakat, seperti kemiskinan, penganguran, melonjaknya harga pangan, kelaparan, dan sebagainya.

Dalam kehidupan Nyata sehari-hari, terdapat 4 kelompok masalah sosial yang menonjol Yaitu :

1). Masalah sosial anak-anak dan keluarga, seperti : Anak Yatim Piatu, Anak Terlantar, Anak Putus Sekolah, Kenakalan anak-anak remaja yang sering di beritakan di media massa yang sekarang terkenal dengan Geng NERO, Geng Motor, Pendapatan Ekonomi yang sedikit, Keluarga Berantakan (broken home) dan lain-lain.

2). Masalah Sosial Penyadang Cacat, Seperti : Penderita Cacat Tubuh, Cacat Mental, Tuna Rungu, Tuna Wicara dan Tuna Netra.

3). Masalah Tuna Sosial Seperti : Gelandangan (Tuna Wisma), Pengemis, PSK, Korban Narkoba, Pemalak, Anak Jalanan dll.

4). Masalah Sosial Korban Bencana Alam Seperti : Korban Kebakaran, Gunung Meletus, Korban Sunami, Longsor, Banjir dan Korban Bencana Lainnya.

Disinilah diperlukan kepedulian seorang yang ber-agama islam terhadap masalah sosial ini sangat nampak jelas dari ayat-ayat Al-Qur’an dan Hadis Nabi Muhammad s.a.w. tentang bagaimana menyayangi kaum fakir miskin, dan anak yatim piatu, tentang pengentasan kemiskinan dan membela terhadap para kaum-kaum yang lemah. Sungguh luar biasa besarnya perhatian Islam terhadap masalah sosial, sampai-sampai dinyatakan bahwa orang yang menghardik anak yatim dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin adalah pendusta agama ! (Qs Al-Ma’un 1 : 3). Di dalam sebuah sistem ekonomi islam, ada lima nilai instrumental yang strategis, dan sangat-sangat berpengaruh tingkah laku ekonomi manusia, yakni Zakat, larangan Riba, kerjasama Ekonomi, Jaminan Sosial Dan Peranan Negara Dalam Memajukan Sistem Ekonomi. Agama Islam menetapkan golongan-golongan yang perlu mendapat perhatian dan bantuan, yakni fakir miskin, orang sakit, orang buta, orang lumpuh, korban lumpur lapindo, anak terlantar, yang mana termasuk orang yang berada dalam ketergantungan hidup. Dalam agama islam, kepedulian sosial juga merupakan tolak ukur iman :

“Tidaklah beriman seseorang yang melewatkan malamya dengan perut kenyang, sementara tetangganya kelaparan padahal ia tahu”. (H.R. Bukhari).

Untuk mengupayakan terwujudnya kesejahteraan sosial memang perlu di ketahui sebab musababya, yang menurut Soer R. Hoffer, Ada 5 Jenis hambatan yang merupakan dasar dari munculnya masalah kesejahteraan sosial, yakni :

  • Ketergantungan Ekonomi, economic dependency.
  • Ketidak Mampuan Menyesuaikan Diri, mal adjustmen.
  • Buruknya Kondisi Kesehatan Sosial, aspeets of illnes
  • Kurangnya (tidak adanya) Pengisian Waktu Luang dan Sarana Rekreasi dan
  • Kurang Baiknya Kondisi Sosial Serta Penyediaan dan Pengelolaan Sosial.

Fungsi kesejahteraan sosial ialah:

  • Penyembuhan dan Pemulihan;
  • Pencegahan;
  • Pengembangan Untuk Mengembangkan Orang atau Masyarakat agar mampu untuk menolong dirinya sendiri;
  • Fungsi penunjang, yakni untuk menunjang usaha-usaha lain agar berkembang.

Penulis : Lahuddin At Taufiqi, S.H.




Anonim mengatakan...

memang sekarang jamanya serbah susah kebutuhan makin banyak.
saya baca artikel saudara sangat terharu....

Anonim mengatakan...

mau di bawa ke mana bangsa kita ini kalao banyak fakir miskin dan anak jalanan??